November 2012 mungkin adalah bulan paling berat bagi kami suporter Tim Nasional Indonesia. Bagaimana tidak, di bulan ini akan digelar perhelatan akbar hajatan terbesar bagi pecinta Sepakbola se-Asia Tenggara.
Ya, AFF Cup 2012 akan resmi digelar di Malaysia dan Thailand pada 22 November mendatang, 8 Negara terbaik region Asia Tenggara siap menunjukkan kemampuan demi mengharumkan nama besar bangsanya masing-masing. Malaysia, Indonesia, Laos, Singapura, Thailand, Vietnam, Philipina, dan Myanmar akan saling berjibaku memperebutkan lambang supremasi terbesar Sepakbola ASEAN.
Ya, AFF Cup 2012 akan resmi digelar di Malaysia dan Thailand pada 22 November mendatang, 8 Negara terbaik region Asia Tenggara siap menunjukkan kemampuan demi mengharumkan nama besar bangsanya masing-masing. Malaysia, Indonesia, Laos, Singapura, Thailand, Vietnam, Philipina, dan Myanmar akan saling berjibaku memperebutkan lambang supremasi terbesar Sepakbola ASEAN.
Akan tetapi, AFF Cup 2012 ini akan terasa berbeda, terutama bagi kami suporter Tim Nasional Indonesia. Tim sepakbola Indonesia memang terkenal sebagai langganan Final AFF dalam beberapa tahun terakhir, TimNas juga merupakan Tim dengan pemain-pemain berkualitas, punya nama besar, dan cukup ditakuti lawan-lawan level Asia Tenggara. Namun, Mengapa pada AFF kali ini kami 'sedikit' meragukan kualitas dan kekuatan skuad Merah-Putih? Jawabannya tidak lain tidak bukan karena adanya Tim Nasional "Warna Sama Rasa Beda".
Kita sebagai pecinta Laskar Garuda tentu mengetahui adanya Dualisme Organisasi PSSI-KPSI yang memberi dampak kurang positif bagi keadaan dunia persepakbolaan Indonesia. Dan sepertinya imbas dari adanya dualisme tersebut akan sangat kita rasakan dalam AFF Cup 2012 ini. Dikarenakan pemain-pemain yang diikutsertakan dalam AFF tahun ini merupakan pemain-pemain yang mayoritas belum pernah sekalipun mengikuti turnamen sebesar AFF dan merekapun berasal dan berkompetisi di 'liga baru' yang belum lama dibentuk. Walaupun memang ada nama-nama yang masih bisa diharapkan seperti Sang Ikon Timnas, Bambang Pamungkas ada pula Irfan Bachdim, Arthur Irawan yang merumput di Spanyol bersama Espanyol B, dan 3 'Asing' yaitu van Beukering, Tonie Cussel, dan Raphael Maitimo. Namun begitu, dengan adanya mereka dalam skuad Nasional Indonesia belum cukup membuat kami tenang dan berani menaruh harapan lebih pada pundak Skuad Garuda. Bukan tanpa alasan, itu karena sepakbola membutuhkan kerjasama tim bukan ajang pamer skill individual. Kita butuh skuad yang benar-benar kuat dan siap bertarung di ajang sebesar AFF Cup.
Ragu? Memang. Tapi, apa boleh buat, kita tidak bisa berbuat banyak menentukan 'Skuad Terbaik' yang sebenarnya kita miliki. Untuk saat ini, 23 'pemain baru' itu lah yang akhirnya siap berangkat ke 'medan perang' membawa nama besar Indonesia dan menggunakan Lambang Garuda di Dada.
Dalam hal ini, mungkin hanya ada satu pilihan yang harus kita hadapi, mungkin di saat inilah Loyalitas Tanpa Batas kita terhadap Tim Nasional Indonesia sedang benar-benar diuji.
Mau Tidak Mau, Siap Tidak Siap, Susah ataupun Senang, Tanah Air Kami Tetaplah Indonesia, karena Indonesia adalah Jiwa Raga Kami. Hidup TimNasional Indonesia!! Kobarkan Semangatmu demi Kejayaan Indonesia Raya!! Kibarkan Merah-Putih di Negeri Jiran!! #TERIAKKANDUKUNGANMU
Tidak ada komentar:
Posting Komentar