Loyalitas berasal dari bahasa inggris 'loyal' yang
artinya setia. dan kesetiaan adalah kualitas yang menyebabkan kita tidak
menggemingkan dukungan dan pembelaan kita pada sesuatu. Loyalitas lebih banyak
bersifat emosional, loyalitas adalah kualitas perasaan, dan perasaan tak selalu
membutuhkan penjelasan rasional.
Salah satu bentuk loyalitas adalah antara supporter sepakbola dengan tim yang dibelanya. Loyalitas
suporter sepakbola terhadap tim kesayangannya ini memiliki makna kesediaan suporter
untuk melanggengkan hubungannya dengan tim tersebut, kalau perlu dengan
mengorbankan kepentingan pribadinya tanpa mengharapkan apapun. Hal ini dapat
diupayakan bila supporter merasakan adanya keamanan dan kepuasan dalam
mendukung tim favoritnya.
Di Inggris misalnya, hampir di setiap daerah mulai
dari desa kecil sampai kota besar disana pasti memiliki loyalis-loyalis tim
sepakbola dari wilayah asal mereka masing-masing. Meskipun daerah asal mereka
tersebut tim sepakbolanya kelas amatir atau istilah kita “tarkam”, mereka tetap
betah loyal mendukung timnya tersebut.
Tetapi bagi kita pecinta sepakbola Indonesia
mungkin sedikit memiliki kendala untuk menyalurkan rasa kecintaan dan loyalitas
kepada sebuah tim dari daerah asal, jangankan tim amatir, tim profesionalnya
pun masih ada yang bubar kemudian berganti identitasnya atau bahkan hilang
entah kemana.
Sebenarnya liga lokal kita juga memiliki beberapa
tim besar dengan banyak sejarah seperti Persija, Persib, atau Persebaya. Tetapi
masih belum kondusifnya hubungan antar supporter tim tersebut membuat kita
berpikir beberapa kali untuk menjadi loyalis tim-tim tersebut. Sehingga tidak
heran kesetiaan kita kepada tim sepakbola dilampiaskan dengan mendukung tim
asing di liga-liga eropa.
Saya sendiri adalah penggemar Manchester United. Walaupun
saya sendiri lupa kapan persisnya kecintaan saya terhadap klub ini
dimulai dan rasanya saya juga tidak punya alasan kenapa saya mencintai tim ini.
Menonton sepakbola memang lah menyenangkan, tapi lebih menyenangkan dan bersemangat ketika yang bertanding adalah tim yang difavoritkan.
Menunggu gol dari tim favorit ke gawang lawan melibatkan beragam emosi. Melihat
tim saya mengenggam piala di akhir musim akan membuat saya sangat percaya diri
untuk pergi ke kampus keesokan harinya. Kebanggaan yang saya sendiri tidak
mengerti dimana kontribusi saya di dalamnya. Sepakbola bagi para fans
sesederhana itu, mungkin. Mungkin juga tidak.
Kurang lebih seperti itulah loyalitas di kalangan supporter sepakbola
Indonesia. Loyalitas yang sudah bukan menjadi hal baru di era sekarang ini, bahkan ada
selentingan sarkastik yang menyebut bahwa “Indonesia memang bukan Negara sepakbola,
tapi Negara supporter sepakbola” karena minimnya prestasi sepakbola Indonesia berbanding terbalik dengan jumlah komunitas suporter, dari tim papan atas eropa sampai tim
mediokernya pun punya basis supporter disini.
Meski begitu tidak menutup kemungkinan kita para supporter
Indonesia bisa mendukung dan punya tim lokal favorit yang berasal dari daerah
asalnya. Jika suatu saat nanti Liga Sepakbola di Indonesia bisa berkembang
menjadi liga professional yang jauh lebih baik.
referensi:
http://www.psychologymania.com/2013/04/pengertian-loyalitas.html
referensi:
http://www.psychologymania.com/2013/04/pengertian-loyalitas.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar