Di era modern seperti ini untuk menghasilkan atlet yang berprestasi tidak
bisa hanya mengandalkan latihan skill dan fisik. Sport Science merupakan hal penting
yang masih diremehkan oleh pengurus olahraga di Indonesia, padahal kehadiran
Sport Science sangat penting untuk membentuk tim olahraga atau atlet yang kuat dari
sisi fisik, mental, dan intelegensi individunya. Sport Science sendiri memiliki
beberapa bagian penting yang saling berkaitan, bagian-bagian tersebut adalah:
Bagian Fisik
Tanpa fisik yang baik, jangan harapkan seorang atlet mampu melakoni sebuah pertandingan secara penuh. Dalam konteks sepakbola, mesti disadari bahwa olahraga ini bukan hanya masalah berlari di lapangan atau mencetak gol. Memang, dua isu itu jadi faktor utama untuk mendapatkan kemenangan. Tapi, tanpa kondisi fisik dan stamina yang prima, bagaimana mencapainya?
Dalam sebuah klub, sport science bisa diwujudkan melalui latihan fisik untuk semua pemain. Namun, porsinya diberikan di luar porsi latihan dari pelatih kepala. Setiap pemain akan diberikan pola latihan tersendiri, sesuai dengan posisinya di lapangan. Latihan-latihan ini diberikan oleh pelatih fisik di gym sebelum latihan resmi dilakukan.
Sementara itu, pelatih kepala hanya bertanggung-jawab untuk mengatur pola latihan murni mengenai sepakbola. Misalnya saja: pola bertahan, pola menyerang, atau latihan bola mati. Di atas lapangan, pelatih kepala sendiri hanya menerima pemain-pemain yang fit saja untuk berlatih di lapangan.
Hal ini juga sempat diamini oleh salah satu pelatih kelas dunia, Arsene Wenger. Pelatih asal Prancis ini pernah mengatakan, bila ada pemainnya yang merasa sedikit sakit, atau nyeri di bagian otot, tulang, ligamen, persendian, atau kurang fit, maka dia tak akan mengambil risiko memainkan mereka saat berlatih. Ia lebih senang memilih pemain yang fit di lapangan. Atlet atau pemain yang cedera dan kurang fit inilah yang dilatih secara terpisah di luar lapangan oleh seorang fisioterapis atau pelatih fisik.
Tanpa fisik yang baik, jangan harapkan seorang atlet mampu melakoni sebuah pertandingan secara penuh. Dalam konteks sepakbola, mesti disadari bahwa olahraga ini bukan hanya masalah berlari di lapangan atau mencetak gol. Memang, dua isu itu jadi faktor utama untuk mendapatkan kemenangan. Tapi, tanpa kondisi fisik dan stamina yang prima, bagaimana mencapainya?
Dalam sebuah klub, sport science bisa diwujudkan melalui latihan fisik untuk semua pemain. Namun, porsinya diberikan di luar porsi latihan dari pelatih kepala. Setiap pemain akan diberikan pola latihan tersendiri, sesuai dengan posisinya di lapangan. Latihan-latihan ini diberikan oleh pelatih fisik di gym sebelum latihan resmi dilakukan.
Sementara itu, pelatih kepala hanya bertanggung-jawab untuk mengatur pola latihan murni mengenai sepakbola. Misalnya saja: pola bertahan, pola menyerang, atau latihan bola mati. Di atas lapangan, pelatih kepala sendiri hanya menerima pemain-pemain yang fit saja untuk berlatih di lapangan.
Hal ini juga sempat diamini oleh salah satu pelatih kelas dunia, Arsene Wenger. Pelatih asal Prancis ini pernah mengatakan, bila ada pemainnya yang merasa sedikit sakit, atau nyeri di bagian otot, tulang, ligamen, persendian, atau kurang fit, maka dia tak akan mengambil risiko memainkan mereka saat berlatih. Ia lebih senang memilih pemain yang fit di lapangan. Atlet atau pemain yang cedera dan kurang fit inilah yang dilatih secara terpisah di luar lapangan oleh seorang fisioterapis atau pelatih fisik.
Bagian Kedokteran
Tim dokter memiliki peran penting dalam sebuah tim. Pada umumnya, dokter dalam sport science juga harus memiliki spesialisasi di bidang olahraga. Dalam kesehariannya, dokter tim bertugas mengawasi kesehatan semua anggota tim. Dia juga yang akan memberikan obat yang sesuai dengan kebutuhan pemain.
Keluhan-keluhan seperti sakit di dada, pusing, mual, ditangani secara langsung oleh dokter tim. Keluhan seperti ini harus didengarkan secara serius dan dicari penanganannya.
Dokter kepala akan bertanggung jawab pada tim medis atau atau tim sport science di dalam struktur klub. Dia yang melakukan tes-tes kesehatan seperti tes jantung, paru-paru, dan organ tubuh yang lain. Dokter kepala juga yang memberikan rujukan jika ada tindakan kesehatan yang harus dilakukan di luar tim. Pun saat ada pemain yang harus dibawa ke rumah sakit. Semua atas rujukan dokter kepala.
Satu hal yang penting untuk diingat, seandainya tindakan operasi diperlukan, maka sang pemain bola pun harus ditemani oleh dokter tim.
Tim dokter memiliki peran penting dalam sebuah tim. Pada umumnya, dokter dalam sport science juga harus memiliki spesialisasi di bidang olahraga. Dalam kesehariannya, dokter tim bertugas mengawasi kesehatan semua anggota tim. Dia juga yang akan memberikan obat yang sesuai dengan kebutuhan pemain.
Keluhan-keluhan seperti sakit di dada, pusing, mual, ditangani secara langsung oleh dokter tim. Keluhan seperti ini harus didengarkan secara serius dan dicari penanganannya.
Dokter kepala akan bertanggung jawab pada tim medis atau atau tim sport science di dalam struktur klub. Dia yang melakukan tes-tes kesehatan seperti tes jantung, paru-paru, dan organ tubuh yang lain. Dokter kepala juga yang memberikan rujukan jika ada tindakan kesehatan yang harus dilakukan di luar tim. Pun saat ada pemain yang harus dibawa ke rumah sakit. Semua atas rujukan dokter kepala.
Satu hal yang penting untuk diingat, seandainya tindakan operasi diperlukan, maka sang pemain bola pun harus ditemani oleh dokter tim.
Bagian Fisioterapi
Fisioterapi memiliki tugas penting dalam membantu mengembalikan fungsi tubuh yang cedera ke fungsi normal. Salah satu yang perlu ditekankan adalah fisioterapi bukanlah tukang pijat.
Fisioterapi memiliki tugas penting dalam membantu mengembalikan fungsi tubuh yang cedera ke fungsi normal. Salah satu yang perlu ditekankan adalah fisioterapi bukanlah tukang pijat.
Bagian Rileksasi
Ini bagian yang sering diasosiasikan dengan tugas dan fungsi fisioterapi. Masseur di dalam klub sepakbola, atau di bagian sport science, memerlukan diploma atau pendidikan khusus. Tidak bisa pijat dilakukan oleh sembarangan secara tiba-tiba. Bahwa banyak yang pintar memijat tentu benar. Namun apakah ia mengerti anatomi tubuh?
Ini bagian yang sering diasosiasikan dengan tugas dan fungsi fisioterapi. Masseur di dalam klub sepakbola, atau di bagian sport science, memerlukan diploma atau pendidikan khusus. Tidak bisa pijat dilakukan oleh sembarangan secara tiba-tiba. Bahwa banyak yang pintar memijat tentu benar. Namun apakah ia mengerti anatomi tubuh?
Pengetahuan
ini sangat dibutuhkan karena pada saat pegal-pegal tubuh harus di-massage
ke arah tertentu dan dengan teknik tertentu pula. Pengetahuan lainnya ialah
bila ada cedera, maka masseur juga bisa merujuk seorang pemain ke
dokter atau fisioterapi.
Bagian Gizi
Makanan apa yang harus dikonsumsi? Minuman apa yang baik untuk pemulihan kondisi? Diet apa yang harus diikuti? Pertanyaan-pertanyaan ini jadi penting bagi seorang atlet. Karena itu, kadar protein, mineral, vitamin, air akan senantiasa diukur oleh bagian gizi.
Tujuan dari bagian nutrisi ini, selain membantu mempercepat pemulihan, juga sebagai asupan bahan bakar tubuh pada saat berlatih dan melakukan pertandingan. Maka jenis makanan yang disajikan untuk sehari-hari saat latihan dan untuk pertandingan tentu akan dibedakan.
Makanan apa yang harus dikonsumsi? Minuman apa yang baik untuk pemulihan kondisi? Diet apa yang harus diikuti? Pertanyaan-pertanyaan ini jadi penting bagi seorang atlet. Karena itu, kadar protein, mineral, vitamin, air akan senantiasa diukur oleh bagian gizi.
Tujuan dari bagian nutrisi ini, selain membantu mempercepat pemulihan, juga sebagai asupan bahan bakar tubuh pada saat berlatih dan melakukan pertandingan. Maka jenis makanan yang disajikan untuk sehari-hari saat latihan dan untuk pertandingan tentu akan dibedakan.
Bagian Psikologis
Sering dilupakan dalam sebuah tim sepakbola atau olahraga, departemen ini sangatlah penting. Ini karena satu tim pastilah tak bisa lepas dari masalah psikologis. Contohnya: hubungan antarpemain, hubungan antara pemain dengan ofisial, pemain yang selalu dibangkucadangkan, striker yang tiba-tiba tak bisa mencetak gol lagi, kiper yang kebobolan terus, kejenuhan saat berlatih, masalah gaji, dan lain-lain.
Penyelesaian masalah ini memerlukan seorang psikolog yang bisa bekerja menangani individu maupun grup. Mental bertanding juga sangat amat bisa distimulasi dari sebuah sesi psikologis.
Sering dilupakan dalam sebuah tim sepakbola atau olahraga, departemen ini sangatlah penting. Ini karena satu tim pastilah tak bisa lepas dari masalah psikologis. Contohnya: hubungan antarpemain, hubungan antara pemain dengan ofisial, pemain yang selalu dibangkucadangkan, striker yang tiba-tiba tak bisa mencetak gol lagi, kiper yang kebobolan terus, kejenuhan saat berlatih, masalah gaji, dan lain-lain.
Penyelesaian masalah ini memerlukan seorang psikolog yang bisa bekerja menangani individu maupun grup. Mental bertanding juga sangat amat bisa distimulasi dari sebuah sesi psikologis.
Sumber:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar