Jumat, 09 Maret 2012

Hancur Moral Hancur Prestasi

Indonesia adalah negara berpenduduk 200 juta lebih jiwa yang dalam logika pasti akan sangat mudah mencari 23 putra terbaik bangsa. Tapi dalam kenyataannya, untuk juara di region Asia Tenggara pun kita masih kesullitan bersaing dengan negara-negara tetangga. Apa masalahnya??
Bila kita anggap masalah fisik orang Indonesia yang tergolong kecil dan mungil adalah kendalanya, bagaimana dengan Barcelona yang juga memiliki pemain rata rata hanya 170 cm lebih tetapi mereka bisa menjadi klub terbaik dan tersukses di dunia dalam beberapa tahun ini.
Kendala lain mungkin adalah kurangnya pemain berkualitas, tapi apa kurangnya Bambang Pamungkas, membela timnas sejak muda Bepe selalu jadi pilihan utama pelatih-pelatih timnas di lini depan, belum lagi prestasinya bersama Selangor Malaysia yang dalam setahun bisa memborong semua trophy kejuaraan di Malaysia lengkap dengan koleksi penghargaan individunya. Dan yang terbaru ada Andik Vermansyah dan Okto Maniani, mereka adalah bakat alami tanah Indonesia tercinta yang sangat sulit ditemukan di negara Asean lain. Belum lagi duet kokoh Abdurrahman dan Gunawan Dwi Cahyo yang selalu bermain solid untuk menjaga gawang yang biasa dijaga Kurnia Mega, Markus Horison atau Ferry Rotinsulu. Mungkin terlalu banyak pemain hebat untuk di daftarkan dalam sebuah tim.
Alasan lain adalah kondisi negara yang kurang stabil, mungkin iya, tapi di luar sana ada Pantai Gading yang negaranya dalam keadaan bergejolak tapi bisa merasakan atmosfer Piala Dunia 2010. Masih dari Afrika, apa spesialnya Zambia, mungkin sekedar mengetahui adanya negara bernama Zambia pun mungkin cukup banyak yang belum tahu ditambah kondisi kelaparan dan kemiskinan yang melanda, tapi mereka bisa juara di Piala Afrika 2012.
Penyebab paling mungkin susahnya negara ini untuk berprestasi di tingkat dunia adalah karena sudah rusaknya mental dan moral bangsa. Ingat, negara yang besar adalah negara yang menghargai jasa para pahlawannya. Bagaimana bisa sebuah bangsa yang belum bisa menghilangkan budaya korupsi, tipu menipu, dan jual beli hukum dapat dikatakan sebagai bangsa yang menghargai pahlawannya. Para pahlawan berjuang mati-matian demi memperjuangkan kemerdekaan bangsa dan negaranya. Tapi apa yang kita lakukan sekarang, hidup saling menjatuhkan, saling menindas, bahkan saling hantam demi jabatan. Apa bedanya dengan jaman penjajahan?
Percaya atau tidak, prestasi timnas Indonesia berbanding lurus dengan moral bangsa Indonesia itu sendiri. Ada baiknya jika kita ingin melihat prestasi Tim Merah Putih kembali bersinar di puncak tertinggi, benahilah dulu moral dan mental bangsa kita. Karena akan sangat disayangkan apabila sampai akhir hayat kita hanya bisa bermimpi dan terus menjadi seorang pemimpi, padahal kita punya semua elemen yang dibutuhkan untuk menjadi seorang Juara.
Bersatu Kita Teguh Bercerai Kita Runtuh !!
#SaveTimnasIndonesia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar